Pernah dengar disuatu khotbah jumat yang mengatakan "1 hari di surga
bagai 1000 tahun dunia ". Aku coba merenungkan apa makna dibalik kata-kata
itu.
Awan pagi
kemaren tidak secerah hari ini yang bagaikan pantai dengan pasir putih dan
birunya laut yang berada di langit, namun aura kecantikan dan kelembutan
hatinya yang membuat suasana mendung dan hujan hari itu bagaikan kremun embun
dipagi hari, terasa sejuk dan segar.
Duduk santai
berdua dengannya sambil sesekali bercanda membuat suasana dingin ditengah
derasnya hujan kala itu membuat semuanya terasa begitu hangat. Entah apa yang
membuat hatinya begitu berbeda waktu itu, hingga pipi ini kerap kali menjadi
sasaran dari kelembutan jemari nakalnya "usil". Sampai tulisan ini
dibuat pipi ku masih terasa perih karena cubitan itu :).
Sudah mulai
terasa lapar kami pun bergegas menuju ke pondok makan "kampung lauk"
yang jaraknya tidak jauh dari tempat pertama kami bersantai. Hari itu,
untuk pertama kalinya dimana aku begitu "ikhlas" memasukkan makanan
berupa masakan yang berasal dari air tawar itu ke dalam mulut dan
menelannya lewat tenggorokanku hingga lambung ini mencernanya. Iya, dia
meluncurkan beberapa suapan ikan bakar untukku, makanan dimana sejak
lama aku tidak "ingin" merasakannya.
Banyak hal
yang kami lalui bersama hari itu, dan tanpa terasa haripun sudah mulai sore jam
juga sudah menunjukkan pukul 16.00 wib. Pulang kerumah ditemani "teman
baru" di dalam tas ransel ini :) ditengah rintik hujan yang masih tersisa.
hmmmmm.......semua terasa begitu cepat, serasa belum puas ingin tetap
bersamanya.
"Tidak
secara detail cerita ini ku gambarkan namun makna dari "1
hari di surga bagai 1000 tahun dunia" itu baru saja aku dapatkan. 6
jam bersama sahabatku tercinta serasa baru berjalan selama 6 menit. Keindahan
itu membuat waktu yang lama berasa begitu singkat. Hanya setetes air di laut
nikmat yang Allah berikan namun semua berasa bagai berjuta keindahan.
Alhamdulillah.."
Terima Kasih
Sahabatku.....
0 komentar:
Posting Komentar